
Yaqut Cholil Qaumas dan Bencana Kaum Islam Galak
Oleh: Abdul Muiz Syaerozie*)
Kita tahu, keberanian Ansor-Banser dalam mengawal keutuhan bangsa ini tidak diragukan lagi. Bahkan, ketika negara (pemerintah) seperti tak hadir di tengah guncangan badai intoleransi dan badai keterpecahbelahan anak bangsa, Banser dengan tekad sami’na wa atha’na pada para kyai justru tampak berani melawan kaum-kaum kadrun.
Banser punya nyali yang kuat dalam menghadapi gaya lompat kelompok Islam galak. “Lu jual guwa beli”, membuat Munarman dan Kawan-kawan kelimpungan.
Jokowi memang kalah dalam menghadapi tarian kaum Kadrun, tetapi Banser justru menari hingga kelompok Islam galak lemas terlunglai. Jokowi tak mampu membendung ngamuknya kelompok Islam ngamukan. Entah bagaimana nasib Jokowi jika Banser cuek-suek saja. Tapi bergeraknya Banser, bukan karena Jokowi, melainkan karena ulah Islam galak yang sudah melampaui batas kewajaran. Ulama-ulama NU dihina, antar sesama bangsa, hanya karen beda agama dan pilihan politik, dimusuhi, bahkan yang paling mengerikan adalah keinginan mengubah PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45).
Pancasila ingin diubah dengan mengembalikan pada Piagam Jakarta. Tidak ada lagi kebhinekaan, yang ada adalah menempatkan nonmuslim sebagai kelas dua di mata perundang-undangan negara kita.
Begitu pula dengan UUD 45, mereka berambisi menggantinya dengan syariat Islam dengan pemahaman yang sangat tektualis. Oleh karenanya lahirlah NKRI bersyariat dan berfiliasi dengan gerakan-gerakan Islam internasional, seperti ISIS, Ikhwanul Muslimin, de el el.
Badai Islam galak dalam kehidupan berbangsa selama ini terus dihadang oleh keikhlasan kaum Banser. Mereka tak peduli, mau Jokowi atau siapa, yang penting bangsa ini tetap utuh. Sebab ini adalah titah para kyai.
Situasi ini, disadari betul oleh Jokowi. Merasa tak bisa melawan kaum kadrun, maka untuk menunjukkan kehadiran pemerintah dalam mengatasi gejolak Islam intoleran adalah dengan mengangkat Ketum PP Ansor, Yaqut Chili Qaumas sebagai menteri Agama.
Tamatlah kaum kadrun. Sebab, diangkatnya ketua Ansor ini akan menjadi babak baru dimana negara dan seluruh rakyat Indonesia, terutama kaum muslim yang berpaham rahmatan lil ‘alamin akan bersama-sama menyadarkan kesesatan Munarman dan kawan-kawan.
Gus menteri agama akan berkata; wahai para sedulur, kembalilah ke pangkuan NKRI. Peganglah PBNU erat-erat. Jangan mau dimanfaatkan oleh kepentingan yang membuat bangsa kita tercabik-cabik. Kata kyai-kyai kita, sungguh dan percayalah, PBNU sudah sangat Islami. Inilah badai bagi kaum Islam galak.
Kopi Classik Krucuk, 22 Desember 2020
*) Penulis adalah ketua Pimpinan Cabang ISNU Kabupaten Cirebon
Lalu bagaimana min, pihak yg mau mengubah Pancasila jd trisila, sanggup di berantas ?