
Kabinet Indonesia Maju, Apakah NU Kecewa?
Oleh: Abdul Muiz Syaerozie*
Presiden Jokowi sudah menentukan hak prerogratifnya. Pada hari ini (23/10) telah diumumkan susunan kabinet Indonesia Maju. Tidak ada kader NU struktural yang masuk dalam jajaran kabinet Jokowi Jilid II kali ini. Lantas, apakah NU kecewa?
Tidak. NU tidak berorientasi pada kekuasaan. NU tetap akan istikamah menjalankan visi politik kebangsaannya, yakni mengawal keutuhan bangsa dengan PBNU-nya (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945).
Jadi, siapa pun yang ditengarai akan merongrong keutuhan bangsa, sekalipun itu Megawati atau Jokowi, pasti akan berhadapan dengan NU. NU akan membikin hidup tidak tenang orang-orang atau kelompok yang berorientasi pada kehancuran bangsa dan negara. Soal, kekuasaan adalah domain partai politik.
Orientasi politik kebangsaan NU ini yang minim diketahui banyak orang. Kelompok-kelompok yang dalam politik kebangsaannya berseberangan dengan empat pilar bangsa kita, kebetulan di monetum pemilu kemarin berada di barisan kubu Prabowo, menjadi target kelompok yang harus disadarkan. Karenanya, NU dipandang sebelah mata sebagai timses Jokowi. Padahal, NU hanya ingin meyakinkan bahwa tidak ada ruang bagi orang-orang yang berharap Indonesia hancur dan empat pilar bangsa kita kalang kabut.
Gerakan politik kebangsaan NU dalam momentum pemilu yang lalu jelas sangat menguntungkan orientasi politik kekuasaan Jokowi. Ia banyak dibantu kemenangannya oleh gerakan pengawalan ketat terhadap keutuhan bangsa dan negara. Walaupun Jokowi tidak pernah berterima kasih pada gerakan Kaum Nahdliyyin, NU tetap bersyukur, bangsa dan negara kita tidak porak poranda hanya karena rebutan kekuasaan.
Kini, NU akan terus mengawasi kinerja pemerintah. Sekaligus bekerja bersama pemerintah jika itu bertujuan menguatkan bangsa dan negara. Sekali bikin gaduh dengan memakan uang rakyat, walaupun peran KPK sudah dikubur, atau menjalankan pemerintahan dengan otoriter seperti zaman orba dulu, maka NU akan tetap mengawal hingga memastikan bahwa negara ini tidak dijalankan dengan seenaknya sendiri saja.
*Ketua PC ISNU Kab. Cirebon